Kepulauan Indonesia merupakan negara yang memiliki berbagai macam bentuk seni dan juga budaya yang sangat khas dan perlu dilestarikan, dikembangkan dan juga dikenal secara lebih luas lagi. Salah satu keragaman dalam seni masyarakat Indonesia adalah keindahan seni batik. Seni ini telah menjadi warisan dari nenek moyang kita kepada masyarakat Indonesia. Seni pembuatan baju batik ini telah berkembang secara luas di tengah masyarakat Indonesia dan telah memiliki banyak jenis motif dan hingga saat ini terus berkembang dan dengan motif batik yang terus bertambah. Tidak diragukan lagi bahwa keindahan seni Indonesia ini sangat banyak dan Indonesia merupakan sebuah negara yang sangat kaya akan kesenian dan juga budaya. Selain itu Indonesia juga merupakan negara yang memiliki keindahan alam dan juga hasil bumi yang sangat berlimpah untuk kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia. Indonesia menjadi semakin bangga dengan kesenian asli nya dengan adanya pengakuan terhadap batik sebagai warisan budaya dunia. Hal ini membuat kita bangga dan juga harus berusaha terus untuk menjaga kelestarian dari seni asli yang dimiliki oleh bangsa Indonesia ini. Batik dan juga berbagai macam produk baju batik merupakan sebuah kesenian yang telah bermula sejak puluhan abad yang lalu di negara kita ini terutama di pulau Jawa. Batik juga merupakan salah satu bentuk keindahan sejarah yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Kegiatan untuk melestarikan batik ini perlu dilakukan dan juga dikembangkan oleh seluruh masyarakat Indonesia dan juga bersamaan dengan adanya dukungan pemerintah yang sangat baik. Batik adalah karya seni dan juga kerajinan yang menjadi keindahan dan juga salah satu warisan budaya masyarakat Indonesia. Batik pada masa lalu merupakan sebuah kesenian yang memiliki pengaruh besar dalam kehidupan masyarakat jawa dan juga sejarah bangsa Indonesia. Batik pada masa lalu merupakan busana yang mengambil peranan penting dalam berbagai macam upacara adat yang dilakukan dan juga membuat kain baju batik ini menjadi bagian penting dari upacara adat tersebut. Batik pada masa lalu dipercaya memiliki kekuatan tertentu dan juga memiliki makna simbolis yang dapat dijumpai pada setiap garisan motif batik nya.
Motif baju batik yang memperlihatkan bentuk burung garuda merupakan salah satu motif baju batik yang sering kita jumpai. Motif baju batik ini merupakan motif batik yang umum dipadukan dengan motif baju batik lainnya seperti motif batik sawat. Gabungan dua motif batik tersebut akan membuat kain batik ini dikenal dengan nama motif batik sawat gurdo. Motif batik gurda atau motif batik garuda ini merupakan motif batik yang sangat mudah dimengerti karena bentuk motif batik nya yang sederhana dan juga memiliki bentuk gambar yang sangat jelas. Motif batik ini tidak memiliki terlalu banyak variasi motif. Kata gurda yang dipakai sebagai nama motif baju batik ini merupakan kata yang berasal dari kata garuda, yang merupakan burung besar yang dalam kehidupan masyarakat jawa merupakan salah satu burung yang memiliki kedudukan yang tinggi. Motif batik gurda ini memiliki bentuk dua buah sayap yang tentang dan pada bagian tengah terdapat bentuk badan dan juga ekor dari burung tersebut. Menurut cerita pada kepercayaan masyarakat Jawa kuno, burung garuda adalah kendaraan dewa wisnu yang dipakai untuk ke surga. Burung ini diceritakan sebagai burung yang memiliki kesaktian yang sangat tinggi. Motif baju batik gurda ini merupakan salah satu motif baju batik yang cukup sering ditemui karena motif batik ini memiliki keindahan yang memikat banyak orang. Motif baju batik garuda ini selain dianggap sebagai motif batik yang melambangkan burung tunggangan Dewa Wisnu, juga dianggap sebagai lambang kejantanan dalam masyarakat Jawa. Motif batik burung garuda ini adalah lambang motif batik yang sangat disukai oleh masyarakat Jogjakarta dan saat ini telah dapat kita jumpai dalam berbagai macam dan jenis produk batik. Keindahan batik memang terletak pada motif baju batik itu sendiri. Motif batik yang berkembang di daerah Jogjakarta dan juga daerah Solo merupakan motif batik tradisional yang jika diperhatikan memiliki banyak makna dan juga memiliki banyak simbol. Pada masa lalu keindahan motif batik ini dibuat secara khusus untuk beberapa acara tertentu sehingga dalam setiap motif batik tradisional ini memiliki makna yang dalam yang berupa harapan dan juga keinginan yang ingin disampaikan oleh para seniman batik pembuat motif batik tersebut.
Keindahan seni batik di Indonesia memang telah sangat dicintai dan disukai oleh masyarakat Indonesia. Hampir seluruh wilayah di Indonesia ini memiliki motif baju batik khas dari daerah mereka dan merupakan seni batik dengan nilai yang sangat tinggi dan khas dari masing-masing daerah. Keindahan seni batik ini juga dapat kita jumpai ada di wilayah Pasuruan yang memiliki motif batik yang unik dan juga khas. Kabupaten Pasuruan merupakan sebuah wilayah yang ada di daerah Jawa Timur dan kota ini merupakan kota terbesar ketiga di wilayah ini. Kota ini juga merupakan kota yang termasuk dalam wilayah segitiga emas dan merupakan daerah dengan industri yang maju dengan pesat dalam bidang perdagangan dan juga dalam bidang jasa. Kota Pasuruan ini memiliki keindahan alam yang sangat menawan dan telah banyak menjadi inspirasi bagi pembuatan motif batik khas dari daerah ini. Batik di kota Pasuruan ini telah ada sejak zaman nenek moyang mereka walaupun pernah mengalami kemunduran namun industri pembuatan batik ini kembali berkembang pada tahun 1999. Hingga saat ini telah ada sekitar enam puluh orang pembuat batik yang dapat kita temui di kabupaten Pasuruan ini. Motif batik yang terkenal dari kota ini adalah motif batik yang memperlihatkan corak kembang sirih dan juga motif batik yang memperlihatkan bentuk burung kepodang. Motif ini merupakan motif yang menjadi lambang kota Pasuruan dan saat ini para anak siswa sekolah dasar di kota ini telah diwajibkan untuk menggunakan motif baju batik khas ini sebagai seragam mereka. Keindahan alam kota Pasuruan ini telah banyak memberikan ide bagi pembuat batik di kota ini diantaranya adalah motif batik sedap malam, motif batik jumputan bromo, dan juga motif batik bunga krisan. Selain itu ada juga motif bati jumputan pasir bromo yang merupakan motif batik yang namanya berasal dari gunung bromo yang sudah sangat dikenal secara luas. Pemberian nama Bromo ini memang disengaja untuk meningkatkan minat para pecinta batik di seluruh wilayah Indonesia dengan harapan motif batik dari kota Pasuruan ini semakin dikenal dan dapat bersaing dengan berbagai motif batik dari daerah lain.
Seni batik telah terkenal sebagai keindahan yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia. Batik telah berhasil menjadi identitas bagi kesenian bangsa Indonesia di mata dunia. Selain itu dalam lingkup nasional kesenian pembuatan baju batik ini juga di setiap daerah di Indonesia juga berhasil menjadi sebuah seni yang menjadi wakil bagi daerah tersebut. Motif baju batik yang khas dan unik dari daerah tertentu pada umumnya menjadikan daerah tersebut lebih dikenal secara luas. Berbagai daerah di pulau jawa ini banyak yang memiliki kesenian batik dalam kehidupan masyarakatnya. Salah satu kota tersebut adalah kabupaten Probolinggo yang juga memiliki industri baju batik mereka sendiri. Seni batik di daerah kabupaten Probolinggo ini telah ada sejak zaman nenek moyang mereka dan diperkirakan telah mulai membuat motif batik pada sekitar tahun seribu delapan ratus delapan puluhan. Hal ini diketahui dari adanya sebuah pameran batik yang khusus dari kabupaten Probolinggo di negara Belanda. Pada acara tersebut dipamerkan sekitar seratus lima puluh jenis motif batik yang berasal dari Probolinggo. Seni batik di kota ini sempat menghilang selama beberapa tahun dan mulai kembali berproduksi pada sekitar tahun dua ribu delapan. Tingginya minat masyarakat Indonesia terhadap batik menimbulkan peluang usaha yang besar bagi masyarakat di berbagai daerah. Dengan meningkatnya permintaan terhadap batik, baik itu baju batik maupun berbagai macam aksesoris batik membuat banyak orang mulai membuat batik dan meningkatkan produksi batik di berbagai wilayah. Batik selama beberapa tahun terakhir ini telah menjadi sebuah industri yang sangat diminati dan juga menjadi produk yang sangat dicari. Pembuatan motif batik dan juga keindahan batik dari kota Probolinggo ini pada umumnya dibuat dengan teknik tradisional yaitu teknik batik tulis. Motif baju batik yang dibuat oleh para seniman batik ini banyak yang menggunakan unsur dari angin, anggur, dan juga mangga. Motif batik yang dibuat oleh masyarakat Probolinggo ini memiliki ciri khas dengan menggunakan unsur unsur batik tersebut dan menjadikan motif batik ini menjadi sangat khas. Motif batik kota probolinggo ini memiliki bentuk yang unik dan cara membuat motif batik ini menggunakan teknik tradisional. Pada motif baju batik mangga ini pada umumnya menggunakan warna hijau sementara motif batik anggur menggunakan warna ungu dan juga menggunakan pembuatan nya dilakukan dengan teknik dan cara tradisional pada umumnya.
Kota Batik yang saat ini sangat terkenal adalah kota Pekalongan. Kesenian membuat baju batik di kota ini diperkirakan telah bermula sejak tahun seribu delapan ratusan dan hal ini diperkuat dengan ditemukannya sebuah kain batik dengan gambar pohon kecil yang merupakan seni batik pekalongan yang diperkirakan dibuat pada tahun 1802. Seni pembuatan baju batik di daerah pekalongan ini kemudian mengalami perkembangan yang cukup pesat terutama pada tahun 1825 hingga tahun 1830. Pada masa tersebut terjadi perang Diponegoro atau dikenal juga sebagai parang jawa. Dalam kejadian ini banyak keluarga kerajaan yang kemudian pindah dari kerajaan mereka dan menyebar ke berbagai wilayah Jawa. Ditempat baru tersebut para kerabat dan keluarga kerajaan ini tetap melanjutkan kesenian batik milik mereka dan memperkenalkan seni ini pada masyarakat yang berada di sekitar wilayah tersebut. Perkembangan batik ini memang banyak didukung oleh para keluarga Raja yang pergi ke berbagai wilayah ini. Seni pembuatan batik ini memang semakin berkembang dan juga semakin dikenal luas dalam kehidupan masyarakat jawa dalam kejadian ini. Motif baju batik Pekalongan yang beragam ini memiliki ciri khas dari pola batik pesisir yang menggunakan aliran naturalis. Motif batik yang mereka buat banyak merupakan motif baju batik yang menggunakan bentuk dari alam sekitar dan digambarkan dalam bentuk aslinya. Motif batik di daerah ini jarang menggunakan simbol seperti pada motif batik keraton yang memiliki banyak makna. Perkembangan baju batik di kota Pekalongan ini berlangsung dengan sangat pesat dan saat ini menjadikan kota Pekalongan sebagai salah satu kota yang memiliki industri baju batik paling besar di Indonesia. Kesenian batik ini telah menjadi sumber kehidupan bagi banyak warga Pekalongan. Kesenian batik pekalongan ini merupakan salah satu baju batik yang paling banyak kita jumpai dan beredar di pasaran. Para pembuat baju batik di kota Pekalongan ini banyak yang membuat batik mereka dengan teknik printing sehingga dapat dijual dengan harga yang sangat murah. Batik Pekalongan ini dapat kita jumpai di berbagai tempat mulai dari pertokoan mahal hingga pasar tradisional. Seni batik ini telah sangat kuat dalam masyarakat kota Pekalongan sehingga kota ini dikenal dengan sebutan kota batik.
Masyarakat Jawa merupakan suku yang sangat kuat memegang dan juga menjaga kebudayaan milik mereka. Salah satu budaya masyarakat Jawa adalah seni pembuatan baju batik. Saat ini seni pembuatan batik telah sangat dikenal dan juga telah diminati oleh masyarakat dari berbagai kalangan. Motif batik terutama motif batik tradisional merupakan jenis motif batik yang pada umumnya memiliki makna yang mendalam dan juga sarat akan makna spiritual. Motif batik yang dibuat oleh masyarakat jawa pada masa lalu banyak yang merupakan motif batik yang memperlihatkan kehidupan masyarakat di masa lalu dan juga budaya yang ada di dalamnya. Motif batik tradisional ini banyak yang merupakan motif batik yang menjadi lambang akan keindahan budaya jawa yang di ekspresi kan dalam bentuk simbol-simbol yang oleh para seniman batik tersebut dibuat dengan bentuk yang memiliki makna khusus dan juga sangat dalam. Salah satu bentuk simbol yang sering muncul pada motif batik tradisional adalah bentuk motif burung garuda. Motif batik ini pada umumnya kita temui pada motif baju batik klasik dan juga motif batik tradisional. Bentuk burung garuda ini juga kita ketahui sebagai lambang negara Indonesia dan pada masa dahulu di dalam kehidupan dan budaya masyarakat jawa, burung garuda dikenal sebagai simbol yang dilukiskan sebagai kendaraan yang dipakai oleh para dewa untuk pergi ke surga. Bentuk motif burung garuda ini selain kita temui pada berbagai motif baju batik tradisional juga dapat kita temui pada berbagai situs peninggalan sejarah. Salah satunya lokasi yang dapat kita jumpai bentuk burung garuda ini adalah pada candi Dieng. Perkembangan budaya Hindu yang cukup pesat pada masa lalu di daerah pulau jawa ini menjadikan banyak simbol ini ditemui di berbagai situs sejarah yang tersebar di pulau jawa. Simbol burung garuda yang merupakan sebuah burung kendaraan untuk menuju surga menjadikan motif baju batik yang menggunakan bentuk ini juga menjadi istimewa dan pada masa lalu hanya boleh dipakai oleh keluarga Raja dan para pengikutnya. Bentuk burung garuda ini pada motif baju batik seiring dengan perkembangan agama Islam di pulau jawa mengalami perubahan. Hal ini dapat terlihat pada motif batik burung garuda yang kemudian banyak ditemui dalam bentuk sayap atau yang dalam masyarakat jawa dikenal dengan sebutan lar.
Batik di kota Lasem ini pernah mengalami masa kejayaan dan sangat terkenal ke seluruh negeri. Keindahan motif batik kota ini membuat banyak orang mencari dan juga mengumpulkan kain batik tulis khas kota ini sebagai koleksi mereka. Pada masa kejayaan industri batik di kota ini, hampir setiap rumah tinggal di kota ini melakukan usaha pembuatan batik. industri baju batik di kota ini berjalan dengan cukup baik dan para seniman batik yang membuat berbagai macam motif batik ini berasal dari para tenaga batik ahli yang berasal dari beberapa desa yang tersebar di kota lasem ini. Pada umumnya para tenaga kerja yang membuat batik ini merupakan mereka yang melakukan pekerjaan ini sebagai pekerjaan sampingan. Pembuatan batik dan juga baju batik ini mereka lakukan di kala waktu luang mereka yaitu ketika menunggu waktu musim panen dan juga ketika menanti musim tanam padi di sawah. Ketika datang nya musim tanam atau datangnya musim panen padi, pada pembuat baju batik ini pulang ke daerah asal mereka dan melakukan proses penanaman atau pun proses panen padi. Hal ini membuat pada masa tersebut tenaga ahli yang membuat kerajinan batik ini sangat berkurang dan tentu saja mengganggu proses pembuatan batik yang berlangsung di wilayah ini. Selain itu penurunan dari industri baju batik di kota ini juga karena kurangnya para generasi penerus yang mau melanjutkan usaha orang tua mereka dalam membuat kerajinan batik ini. Pada masa tersebut banyak dari para generasi muda kota ini yang memilih untuk mencari pekerjaan kantor dan enggan untuk melanjutkan usaha batik miliki keluarga mereka. Batik di kota Lasem ini diperkirakan mulai ada pada masa abad ke enam belas setelah masehi. Sejak saat itu industri batik tulis di kota ini terus berkembang dengan pesat hingga abad ke sembilan belas di mana industri batik di kota ini telah mencapai tahap industri massal. Namun pada masa penjajahan bangsa Jepang di Indonesia, industri baju batik di kota ini berhenti total yang salah satu penyebab utamanya adalah tidak adanya bahan baku. Saat ini industri batik di kota Lasem ini kembali bangkit walaupun saat ini para pengusaha yang melakukan kerajinan batik ini tidak lagi hanya berasal dari bangsa Cina namun telah ada dari masyarakat pribumi.
Batik yang dibuat oleh masyarakat Tegal sering juga disebut dengan nama batik Tegalan. Motif batik Tegalan ini pada umumnya dapat di kategori kan kepada dua motif batik yang berbeda yaitu motif batik klasik dan yang kedua adalah motif batik pengembangan. Dalam jenis motif batik klasik ini masih dapat lagi dipecah menjadi dua jenis yaitu motif baju batik klasik dengan warna hitam, coklat dan juga biru dan yang kedua adalah motif batik klasik bangjo yang merupakan jenis batik yang mendapatkan pengaruh dari motif batik Lasem yang banyak dibuat dengan menggunakan jenis warna kuning, coklat, merah, hijau dan juga menggunakan warna biru. Motif batik klasik dari daerah Tegal ini telah memiliki ragam motif batik yang sangat banyak beberapa motif batik yang masuk dalam kelompok motif batik klasik irengan diantaranya adalah motif batik gribikan, motif batik jahe-jahean, motif batik kawung mlinjo, motif batik sidomukti ukel, motif batik udan liris, motif batik ukel wit-witan, motif batik kopi pecah, motif baju batik putihan, motif baju batik sawat candra, motif batik rujak sente, motif baju batik welut gumbel dan masih banyak lagi motif batik dengan jenis klasik irengan. Sementara untuk motif baju batik dengan jenis klasik bangjo ada motif batik wadas gempal, motif batik jamblangan, motif batik kawung jenggot, motif batik cecek kawe, motif batik unian, motif batik sokaraja, motif batik blarakan, motif batik kopi pecah, motif batik galaran, motif batik buntut bajing, motif batik semut runtung, motif batik beras mawur, motif batik tumbar bolong, dan motif batik tambangan. Kelompok batik tegalan yang kedua adalah motif batik pengembangan. Motif batik ini adalah jenis motif yang banyak mendapatkan pengaruh dari jenis motif batik daerah lain yang memberikan pengaruh dalam pembuatan batik tegalan. Walaupun jenis batik ini banyak mendapatkan pengaruh namun karakter utama yang ada pada motif batik tegal tetap tidak berubah. Motif batik pengembangan ini masih menggunakan banyak jenis warna terang dan juga memakai motif batik dengan bentuk flora dan juga fauna yang ada di daerah Tegal. Beberapa motif baju batik pengembangan diantaranya adalah motif batik gedong kosong, motif batik manuk emprit, motif batik sotong dan beberapa motif batik lainnya.
Wilayah yang saat ini kita kenal dengan nama Jombang pada zaman dahulu merupakan salah satu daerah yang menjadi peninggalan dari kerajaan Majapahit. Walaupun seni pembuatan batik telah ada di zaman majapahit, namun kota Jombang baru beberapa puluh tahun terakhir ini seni pembuatan batik mengalami perkembangan yang cukup pesat. Pada masa dahulu sekitar tahun empat puluh empat, banyak kaum wanita yang terdiri dari para ibu dan juga remaja di daerah ini yang memiliki keahlian dalam membuat motif baju batik yang indah. Para ibu dan juga remaja ini merupakan penduduk dari wilayah desa Candi Mulyo yang berada di kota Jombang. Pada masa tahun tersebut, para ibu dan juga remaja wanita di desa ini membuat motif baju batik yang di kenal dengan motif batik Pacinan. Motif baju batik pacinan ini adalah batik yang menggunakan motif kawung dan diberi warna merah bata dan juga warna hijau daun pada permukaan kain batik nya. Namun perubahan situasi negara Indonesia pada waktu itu yang kembali dijajah oleh bangsa lain yaitu bangsa Jepang membuat kondisi industri batik di wilayah ini kurang baik dan membuat banyak seniman batik menutup usaha mereka. Penjajahan yang dilakukan Jepang sangat membuat penduduk menderita dan untuk dapat memperoleh berbagai macam hal yang dibutuhkan dalam membuat kain batik sangat susah. Penurunan seni batik di daerah ini juga mulai berkurang sehingga pembuat batik menjadi sangat sedikit dan sangat susah untuk bertahan. Setelah lama berhenti berproduksi, baju batik di wilayah Jombang ini kembali mulai ada dan juga berkemban pada sekitar tahun dua ribuan. Seni dan juga produksi pembuatan baju batik di wilayah ini dimulai dengan membuat motif batik yang berasal dari Solo dan motif batik yang berasal dari daerah sekitar Solo. Batik Jombang setelah itu mulai kembali berkembang dengan munculnya berbagai macam motif batik baru yang diciptakan oleh para seniman batik di daerah ini. Motif batik daerah Jombang ini banyak menggunakan pola yang memperlihatkan bentuk dan juga keindahan alam masyarakat Jombang seperti motif batik dengan bentuk bunga melati, pola tebu, motif cengkeh dan beberapa motif batik alam lainnya..
Majalengka merupakan sebuah kabupaten yang ada di daerah Provinsi Jawa Barat yang juga dikenal dengan sebutan kota angin. Saat ini kabupaten Majalengka juga telah memiliki motif baju batik yang menjadi ciri khas mereka. Para masyarakat dan seniman batik di kota ini berusaha untuk membuat motif baju batik yang dapat memperlihatkan ciri dan juga budaya lokal yang mereka miliki pada permukaan kain batik. Batik yang berkembang di daerah Majalengka ini pada awalnya adalah dipelopori oleh seorang seniman bordir yang bernama Hery Suhersono. Beliau menciptakan motif baju batik yang khas dari Majalengka ini yang sumber ide nya beliau peroleh dari keindahan alam kabupaten ini. Motif yang dikembangkan adalah motif baju batik yang memperlihatkan berbagai macam bentuk hewan dan tumbuhan selain itu ada juga motif yang menggunakan bentuk peninggalan sejarah majalengka di masa lalu dan juga berbagai macam cerita rakyat yang khas dari Majalangka serta tidak ketinggalan berbagai macam potensi daerah majalengka ini kemudian dibuat menjadi berbagai macam motif batik yang indah. Keindahan motif batik dari Majalengka ini menjadi sangat khas dan juga unik karena menggunakan motif yang sangat khas dari wilayahnya. Dalam motif batik yang berasal dari daerah Majalengka ini ada juga motif yang menggunakan gambar seperti kujang, mahkota dan juga gambar buah maja yang merupakan benda yang memiliki makna tersendiri bagi masyarakat Majalengka. Lambang kujang merupakan salah satu motif baju batik yang dipakai oleh masyarakat daerah ini yang ide nya berasal dari lambang kerajaan Padjajaran pada zaman dahulu di mana pada masa itu kerajaan Sindangkasih memiliki hubungan yang baik dan erat dengan kerajaan padjajaran. Bukti hubungan erat ini adalah dengan di sunting nya putri dari kerajaan Sindangkasih oleh putra mahkota kerajaan Padjadjaran. Motif batik lain adalah motif batik yang memperlihatkan bentuk mahkota yang merupakan bentuk dari mahkota Simbarkencana yang pada masa dahulu merupakan mahkota yang dipakai oleh Ratu di kerajaan Sindangkasih. Motif batik lain adalah motif batik buah Maja yang merupakan motif batik yang menggunakan buah yang menjadi ciri dari kerajaan Sindangkasih.
|