Batik di kota Lasem ini pernah mengalami masa kejayaan dan sangat terkenal ke seluruh negeri. Keindahan motif batik kota ini membuat banyak orang mencari dan juga mengumpulkan kain batik tulis khas kota ini sebagai koleksi mereka. Pada masa kejayaan industri batik di kota ini, hampir setiap rumah tinggal di kota ini melakukan usaha pembuatan batik. industri baju batik di kota ini berjalan dengan cukup baik dan para seniman batik yang membuat berbagai macam motif batik ini berasal dari para tenaga batik ahli yang berasal dari beberapa desa yang tersebar di kota lasem ini. Pada umumnya para tenaga kerja yang membuat batik ini merupakan mereka yang melakukan pekerjaan ini sebagai pekerjaan sampingan. Pembuatan batik dan juga baju batik ini mereka lakukan di kala waktu luang mereka yaitu ketika menunggu waktu musim panen dan juga ketika menanti musim tanam padi di sawah. Ketika datang nya musim tanam atau datangnya musim panen padi, pada pembuat baju batik ini pulang ke daerah asal mereka dan melakukan proses penanaman atau pun proses panen padi. Hal ini membuat pada masa tersebut tenaga ahli yang membuat kerajinan batik ini sangat berkurang dan tentu saja mengganggu proses pembuatan batik yang berlangsung di wilayah ini. Selain itu penurunan dari industri baju batik di kota ini juga karena kurangnya para generasi penerus yang mau melanjutkan usaha orang tua mereka dalam membuat kerajinan batik ini. Pada masa tersebut banyak dari para generasi muda kota ini yang memilih untuk mencari pekerjaan kantor dan enggan untuk melanjutkan usaha batik miliki keluarga mereka. Batik di kota Lasem ini diperkirakan mulai ada pada masa abad ke enam belas setelah masehi. Sejak saat itu industri batik tulis di kota ini terus berkembang dengan pesat hingga abad ke sembilan belas di mana industri batik di kota ini telah mencapai tahap industri massal. Namun pada masa penjajahan bangsa Jepang di Indonesia, industri baju batik di kota ini berhenti total yang salah satu penyebab utamanya adalah tidak adanya bahan baku. Saat ini industri batik di kota Lasem ini kembali bangkit walaupun saat ini para pengusaha yang melakukan kerajinan batik ini tidak lagi hanya berasal dari bangsa Cina namun telah ada dari masyarakat pribumi.