Wilayah Jambi pada masa dahulu merupakan sebuah wilayah yang terkenal sebagai sebuah pusat perdagangan. Daerah ini selalu dipenuhi oleh pedagang dari berbagai wilayah, baik dari Indonesia maupun yang berasal dari bangsa lain. Hubungan dagang yang terjalin antara masyarakat Jambi dengan para pendatang ini pada akhirnya telah memberi pengaruh budaya masyarakat Jambi ini, yang juga termasuk pengaruh pada motif baju batik yang dibuat di daerah ini. Dalam motif batik yang dibuat oleh seniman batik Jambi beberapa terlihat pengaruh dari beberapa bangsa seperti budaya bangsa Arab yang terlihat pada bentuk ragam hias kaligrafi dan juga ada pengaruh bangsa Cina yang terlihat memberikan pengaruh pada motif batik pada bagian pinggir kain baju batik Jambi. Pada masa dahulu, batik di daerah Jambi ini juga seperti busana batik yang ada di wilayah jawa yang pada masa nya hanya boleh dipakai oleh para Raja dan juga pengikutnya. Namun seiring dengan perjalanan waktu dan juga perkembangan zaman seni batik ini telah berkembang dan tidak lagi dilarang pemakaiannya oleh masyarakat luas. Dengan tidak adanya larangan dalam pemakaian baju batik untuk masyarakat umum, seni pembuatan baju batik ini semakin besar dan juga permintaan terhadap kain batik juga meningkat. Perkembangan permintaan terhadap batik ini pada akhirnya membuat munculnya industri kecil dalam skala rumah tangga yang membuat dan mengerjakan pembuatan baju batik. Dalam perkembangannya untuk memenuhi kebutuhan pasar, para seniman batik Jambi melakukan sedikit pengembangan terhadap motif batik Jambi ini sehingga dapat diterima pasar secara jauh lebih luas. Dalam pembuatan motif batik, seni batik yang dibuat oleh masyarakat Jambi ini memperoleh pengaruh dari berbagai bentuk dan juga kondisi alam yang ada di wilayah ini. Pengaruh budaya dan juga pengaruh dari kepercayaan masyarakat daerah ini juga tidak luput untuk menjadi motif batik yang khas dari wilayah ini. Berbagai bentuk ini membuat motif batik Jambi menjadi sarat dengan dengan nilai estetis dan juga memiliki filosofi dalam motif baju batik nya. Pada umumnya motif baju batik dari Jambi ini adalah sebuah kesatuan yang berasal dari berbagai macam elemen seperti bentuk titik, bentuk garis, warna dan juga tekstur yang menjadi sebuah kesatuan. Kesatuan dari berbagai elemen tersebut akan memperlihatkan sebuah keindahan yang diperoleh melalui pengulangan bentuk, keseimbangan dan juga pola dan warna yang kontras yang memperlihatkan bentuk budaya setempat dengan makna dan nilai filosofis yang dimilikinya.
Batik yang dibuat dengan teknik tulis merupakan sebuah proses di mana kain tersebut dibentuk dan diberi warna dengan proses tertentu sehingga menghasilkan karya seni yang indah. Proses pembuatan kain baju batik tulis ini pada umumnya cukup lama dan sangat bergantung dari kerumitan motif batik yang diinginkan. Pembuatan batik tulis ini diawali dengan memberikan motif atau pola pada permukaan batik sebagai desain awal dari batik ini. Proses pembuatan baju batik tulis di tahap ini disebut juga dengan nama molani. Proses ini dilanjutkan dengan melukis dengan menggunakan canting tulis dan juga menggunakan malam. Sampai dengan proses ngelorod yang membersihkan malam dari kain batik tersebut dengan cara direbus dalam air. Pada umumnya untuk dapat membuat batik tulis ini dibutuhkan waktu beberapa hari dan bahkan bisa mencapai bulanan tergantung dari motif yang dibuat rumit atau tidak dan juga dari kehalusan batik itu sendiri. Semakin rumit dan juga semakin halus batik yang dibuat tentu saja akan membuat proses pembuatan baju batik tulis ini menjadi jauh lebih lama. Pada zaman dahulu batik tulis hanya diberi warna yang berasal dari berbagai macam bahan alam seperti warna yang diperoleh dari pohon nila, kulit jengkol, kemudian bahan kulit mahoni dan berbagai hal lain yang dapat diproses menjadi warna yang dibutuhkan oleh para seniman batik pada kain baju batik yang mereka kerjakan. Namun penggunaan warna alami ini semakin lama semakin berkurang karena tingginya biaya produksi yang dibutuhkan jika menggunakan bahan alami. Pada masa saat ini, kebanyakan para pembuat baju batik menggunakan bahan warna sintetis yang memang lebih mudah didapat dan juga dengan harga yang lebih murah. Dalam pembuatan motif batik akar kayu yang berasal dari daerah Madura ini pada umumnya menggunakan motif batik tulis yang cukup sederhana dan tidak memiliki detail gambar yang banyak, sehingga proses pembuatan batik tulis ini pada umumnya lebih cepat. Dalam pemilihan motif batik tulis akar kayu ini banyak menggunakan bentuk tumbuhan yang berbentuk besar dan juga memberikan kesan tegas. Motif batik akar kayu yang berbentuk seperti retakan ini membuat motif baju batik ini memiliki kesan yang penuh dalam permukaan kainnya.
Depok merupakan kota yang berada sangat dekat dengan wilayah ibu kota Jakarta. Depok merupakan sebuah wilayah yang berada di provinsi Jawa Barat. Di daerah ini juga ternyata juga memiliki motif baju batik yang sarat akan makna dan filosofi hidup. Motif batik yang ada di wilayah ini bermula pada tahun 2007. Pada tahun tersebut pemerintah daerah kota Depok ingin memiliki motif baju batik yang khas, dan akhirnya mereka membuat sebuah perlombaan untuk menciptakan motif batik yang memperlihatkan budaya masyarakat depok dan dapat disebut sebagai batik khas kota Depok. Kompetisi tersebut ternyata berhasil menarik banyak peminat dan hasil desain motif batik yang diterima oleh panitia mencapai jumlah yang sangat banyak dan berjumlah ratusan jenis desain motif batik. Namun dari ratusan motif batik yang masuk tersebut, panitia hanya memilih sepuluh desain motif batik yang dianggap paling mencerminkan budaya masyarakat daerah ini. Motif batik yang terpilih sebagai motif-motif batik khas kota depok ini kemudian didaftarkan untuk mendapatkan hak paten oleh pemerintah daerah kota Depok. Motif baju batik yang dibuat ini memiliki makna yang berbeda antara tiap motif batik tersebut, hal ini tergantung dari bentuk ciri kha yang ingin diperlihatkan oleh motif batik tersebut. Motif baju batik kota depok ini pada umumnya memperlihatkan berbagai macam simbol dan juga ikon dari kota Depok ini. Beberapa ciri dari kota ini terlihat pada motif batik ikan hias yang merupakan sebuah hal yang sangat khas dari kota Depok. Selain itu ada juga motif batik belimbing yang merupakan salah satu buah khas yang berasal dari kota ini. Selain itu motif batik kota Depok ini juga menggunakan beberapa simbol yang dipakai oleh kota Depok. Simbol ini seperti lambang kota lambang Kota Depok Paricara Dharma, motif batik Gong si Bolong, motif batik Topeng Cisalak, motif batik tanaman hias, motif batik ikan hias, dan berbagai macam motif batik lainnya. Selain itu latar belakang yang dipakai dalam batik khas kota depok ini pada umumnya menggunakan unsur warna kuning emas, kemudian warna merah marun, menggunakan warna oranye, biru, dan dan juga menggunakan latar belakang warna biru tua. Warna ini merupakan sebuah lambang dari sifat wibawa, teduh, tenang dan juga memperlihatkan keberanian.
Kain batik yang dibuat oleh para seniman batik kota ini pada umumnya dipakai sebagai kain sinjang yang merupakan sebuah kain panjang yang dipakai sebagai jarit. Motif batik yang dibuat oleh para seniman kota ini adalah motif yang menggambarkan kehidupan sosial masyarakat dan juga falsafah budaya dan juga adat istiadat yang berlaku di wilayah ini. Bentuk motif batik yang dibuat pada umumnya menggunakan bentuk geometris yang dipakai sebagai bentuk unik untuk ragam hias baju batik kota ini. Sementara untuk motif batik yang dipakai pada umumnya adalah motif batik yang menggambarkan bentuk tumbuhan dan juga hewan. Bentuk motif batik ini mengarah ke bentuk garis diagonal dan juga menggunakan bentuk kawung atau bisa juga menggunakan bentuk belah ketupat. Warna motif baju batik dari kota ini pada umumnya menggunakan warna krem dan kemudian digabungkan dengan warna lainnya seperti warna krem dan juga warna gading, kemudian warna biru dan juga warna soga yang agak merah. Saat ini seni pembuatan baju batik di daerah ini dibuat di daerah garut kota. Beberapa motif batik daerah ini juga ada yang mendapatkan pengaruh dari kebudayaan bangsa lain seperti pengaruh dari budaya Cina, arab, agama Islam dan juga dari Hindu. Selain itu motif batik daerah ini juga ada yang mendapatkan pengaruh dari motif batik yang berasal dari kota Solo dan Jogja. Motif baju batik ini diantaranya adalah ragam motif batik kawung, motif batik lereng, dan juga motif batik sidomukti. Untuk pemberian nama yang dipilih oleh para seniman batik kota ini pada umumnya menggunakan nama yang menggunakan bahasa Sunda. Motif batik daerah ini seperti motif batik lereng peteuy, motif batik bilik dan berbagai macam motif batik lainnya. Motif batik bulu ayam adalah salah satu motif batik daerah ini yang memperlihatkan bentuk ekor ayam yang berbentuk melengkung dan panjang. Pada zaman dahulu proses pembuatan dan juga pemberian warna pada batik daerah garut ini cukup rumit. Sebelum motif batik ini diberi tulisan dengan zat cair malam maka sehelai kain akan mengalami proses merebus kain paling tidak selama satu bulan.proses pengetelan atau merebus kain adalah salah satu rahasia dari warna baju batik garut yang sangat cemerlang.
Bandung adalah ibu kota dari wilayah jawa barat. kota ini terkenal dengan beberapa sebutan seperti kota Kembang dan juga dengan nama Paris Van Jawa. Kota bandung ini merupakan tujuan wisata masyarakat dari berbagai wilayah karena suasana nya yang nyaman dan juga menyenangkan. Kota ini juga ternyata memiliki seni kerajinan batik yang dibuat oleh masyarakatnya. Seni batik dari kota Bandung ini telah memiliki cukup banyak motif. Motif baju batik yang dibuat oleh masyarakat Kota bandung ini memiliki bentuk yang juga unik dan jelas berbeda dari kota lain. Seni batik di daerah Bandung ini banyak dijumpai di beberapa tempat dan jenis batik yang mereka buat diberi nama berdasarkan lokasi pembuatan nya. Jenis batik dari kota ini diberi nama yaitu Batik Kota Bandung, Batik Kabupaten Bandung, dan juga Batik Kabupaten Bandung Barat. Batik yang dibuat oleh masyarakat daerah ini sebenarnya telah berdiri cukup lama dan pada masa sebelum kemerdekaan negara Indonesia seni batik dari kota ini banyak dibuat oleh para seniman yang berada di sekitar pinggir dari sungai Cikapundung. Saat ini di daerah tersebut sudah tidak dapat kita temui lagi sisa dari sejarah pembuatan batik kota Bandung. Seni kerajinan batik di kota ini saat ini banyak berkembang dengan menggunakan motif batik yang berbentuk kontemporer dan juga dengan menggunakan motif baju batik yang modern. Bandung telah terkenal sebagai kota yang memiliki banyak seniman dan dihuni oleh penduduk yang kreatif sehingga banyak seni batik dengan motif yang menawan muncul dari daerah ini. Walaupun banyak batik dengan motif kontemporer dan juga modern yang dibuat oleh para seniman batik di kota ini, seni dan juga motif batik yang mengangkat tema daerah asal mereka juga pernah dibuat dan juga dikembangkan oleh masyarakat daerah ini. Daerah yang menjadi pusat perkembangan batik di kota ini dapat kita jumpai salah satunya berada di daerah Cigadung yang memiliki lokasi di daerah yang berdekatan dengan Taman Makam Pahlawan Cikutra. Selain itu seni batik di kota Bandung ini juga berkembang di daerah Sarijadi dan juga di daerah yang disebut dengan nama Bojong Koneng.
Daerah Bojonegoro terletak di wilayah provinsi Jawa Timur yang juga dikenal dengan sebutan Bumi Angkling Dharma. Pada zaman dahulu kala, konon di daerah ini pernah berdiri sebuah kerajaan yang bernama Kerajaan Angkling Darma yang sangat terkenal dengan sosok naga. Kota ini juga terkenal dengan beberapa seni dan kerajinan yang dimiliki oleh masyarakatnya. Salah satunya adalah kerajinan ukir kayu yang dibuat oleh masyarakat di daerah Kelurahan Sukorejo, kemudian kerajinan batu onix yang berada di daerah Kecamatan Gondang, selain itu ada kerajinan Gerabah di Kecamatan Malo. Selain beberapa kerajinan yang kami sebut di atas, kota ini juga memiliki seni batik, yang dikenal dengan sebutan batik Jonegoroan. Salah satu motif baju batik yang menjadi ciri khas dari kabupaten Bojonegoro adalah motif batik yang memperlihatkan peta kabupaten Bojonegoro. Batik ini pertama kali diperkenalkan kepada masyarakat pada tanggal dua puluh sembilan desember dua ribu sembilan. Dalam motif batik yang dibuat oleh seniman batik di daerah ini memiliki bentuk yang memperlihatkan keadaan alam, budaya dan juga berbagai lokasi wisata yang menjadi unggulan dari kota dan wilayah ini. Batik yang dibuat oleh seniman daerah ini memiliki sembilan jenis motif batik yang berbeda satu sama lain namun dapat menjadi motif batik yang saling melengkapi satu sama lain. Motif batik tersebut diantaranya adalah motif batik Gatra Rinonce. Motif batik ini adalah bentuk yang memperlihatkan gabungan antara alat mengambil minyak dan bentuk motif yang memperlihatkan bentuk sulur dan juga bunga yang memiliki hubungan sehingga tercipta suatu motif baju batik yang indah. Motif batik ini menggunakan warna hijau dan juga kuning yang merupakan warna yang dipakai untuk memperlihatkan suatu kemakmuran, mulia dan sekaligus memperlihatkan keindahan. Motif batik ini merupakan motif yang memiliki makna bahwa minyak dan juga gas bumi yang ada di wilayah ini bila dikelola dengan tepat dapat menjadi kebaikan dan manusia diharapkan dapat menjaga alam dan lingkungan di sekitar mereka tetap asri dan juga lestari. Selain itu ada juga motif batik jagung miji emas yang merupakan motif batik yang memperlihatkan salah satu hasil bumi kota bojonegoro yang terkenal yaitu Jagung. Tanaman jagung ini dapat kita jumpai tumbuh dengan subur di daerah ini.
baju batik saat ini telah berkembang dengan luas di kalangan masyarakat Indonesia. Pembuatan baju batik telah menyebar dari yang hanya di dominasi oleh seniman batik pulau jawa saja hingga saat ini seni membuat batik dapat kita temui di berbagai pulau lainnya dengan motif batik yang khas daerah tersebut. Kesenian batik telah menjadi kekayaan dan karya leluhur bangsa Indonesia yang berhasil mendapatkan pengakuan dunia sebagai kesenian asli bangsa Indonesia. Seni membuat batik ini diciptakan oleh masyarakat di pulau Jawa dan selama berabad-abad terus berkembang dan menciptakan berbagai jenis motif batik baru yang indah. Seni batik ini selain sebagai sebuah karya seni namun juga sebagai bukti sejarah yang menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia. Seni batik ini telah mendapatkan perhatian yang sangat besar dari masyarakat sejak zaman dahulu. Bahkan pada masa dahulu penggunaan baju batik tidak boleh dipakai secara sembarangan dan oleh sembarang orang. Pemakai batik adalah orang yang berasal dari Keraton seperti Raja dan juga kerabat serta para pengikutnya. Motif batik yang dipakai untuk menghadiri upacara adat tersebut, berbeda-beda tergantung dari acara adat itu sendiri. Setiap motif batik yang diciptakan pada masa kejayaan keraton memiliki makna dan juga filosofi tersendiri sehingga setiap motif memiliki ketentuan dalam dipakai untuk acara apa saja. Makna simbolis dan juga magis dalam beberapa motif batik tradisional pada zaman dahulu memang dipercaya memiliki fungsi tertentu dalam kehidupan manusia. Seni batik seiring berjalannya waktu mulai dipakai oleh masyarakat umum dan sudah tidak ada lagi larangan untuk memakai motif batik umum kecuali motif batik tertentu yang dilarang oleh keraton karena nilai sakral dari motif batik tersebut. Saat ini batik telah berkembang menjadi sebuah busana untuk siapa saja namun walaupun begitu seni dan juga motif batik tetap merupakan sebuah karya seni yang bernilai tinggi sehingga tidak jarang harga sebuah baju batik bisa mencapai harga yang cukup fantastis. Bangsa Indonesia merupakan sebuah negara yang terdiri dari banyak pulau dan juga dikaruniai dengan beragam jenis seni dan juga budaya yang sangat indah dan juga layak untuk di bangga kan. Salah satu bentuk warisan seni dan juga budaya yang kita miliki adalah kesenian membuat batik yang telah diwariskan secara turun-temurun dari nenek moyang hingga ke masa saat ini. Seni kerajinan membuat
Batik di Grobogan saat ini sudah cukup dikenal dan juga dijual di berbagai tempat. Daerah Grobogan ini terdapat tiga tempat pembuatan baju batik. Tempat pembuatan baju batik tulis itu bernama Batik Tulis Arumsari, kemudian Batik Tulis Sekar, dan yang terakhir adalah Batik Tulis Lestari. Berikut ini kita akan membahas tempat pembuatan baju batik yang bernama Arumsari. Sanggar dan pusat kerajinan batik tulis ini mulai ada sejak bulan Juli tahun dua ribu dua belas. Awal dari seni batik ini berasal dari program Kuliah Kerja Nyata yang dilaksanakan oleh UNTAG di daerah ini. Program yang dibuat oleh para mahasiswa tersebut memberikan pelajaran mengenai pembuatan batik tulis pada masyarakat daerah ini. Ternyata seni pembuatan baju batik tulis ini sangat disukai oleh warna dan warga sangat antusias dan juga sangat bersemangat dalam membuat batik tulis ini. Hal ini berlanjut menjadi berdirinya sebuah industri kecil yang dibuat oleh para masyarakat daerah ini. Motif batik tulis ini desain dan juga pola yang dibuat oleh para pembuat baju batik nya adalah hasil buatan dari Bapak Munawar. Beliau lah yang telah menciptakan berbagai macam motif batik dari Arumsari ini yang memiliki bentuk yang sangat indah. Beberapa motif batik dari Batik Tulis Arumsari ini diantaranya adalah motif batik Jagung Burung Pola Tumpal Jati, kemudian motif batik Api Abadi Mrapen, motif batik Bledug Kuwu dan juga beberapa motif baju batik indah lainnya. Motif batik yang dibuat oleh bapak Munawar ini sebagian besar sumber ide dasarnya berasal dari kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat kabupaten Grobogan ini. Salah satu motif batik yang menjadi ciri khas dari industri batik Arumsari ini adalah motif batik yang dikenal dengan nama motif batik Cabe Kawung. Untuk membuat baju batik dan kain batik, Arumsari membuat batik dengan menggunakan kain yang memiliki ukuran dua meter. Selain itu kain yang dipakai oleh para seniman batik di daerah ini pada umumnya menggunakan kain dengan dua jenis yaitu kain kualitas terbaik yaitu menggunakan kain primis dan yang kedua adalah kain yang menggunakan kain prima. Saat ini penjualan batik dari Arumsari ini selain dapat dijumpai di berbagai tempat di wilayah Grobogan, telah dapat juga ditemui di daerah lain seperti kota Jakarta, kemudian di beberapa tempat di pulau Sumatera dan juga di pulau Bali.
Batik di daerah lasem biasa juga mendapatkan sebutan sebagai baju batik Laseman. Motif batik ini menggunakan gaya motif batik pesisir yang terkenal sangat kaya akan warna dan juga motif baju batik yang bergaya bebas. Pada selembar kain batik Lasem akan sangat terasa banyak nya pengaruh budaya yang terdapat pada kain batik tersebut. Berbagai macam budaya bergabung dan menjadi satu dalam motif batik lasem. Kebudayaan yang mengambil peran dalam motif batik Lasem diantaranya adalah dari budaya Cina, Masyarakat Jawa dan juga dari Bangsa Eropa. Selain itu budaya Hindu, Budha dan juga agama Islam turut serta terlihat memiliki pengaruh dalam motif batik yang dibuat oleh masyarakat Lasem tersebut. Berbagai budaya tersebut menyatu dengan indah dan membuat motif batik yang dibuat oleh masyarakat daerah ini menjadi sangat menawan. Selain itu ciri dari motif batik Lasem terutama yang menggunakan warna merah dalam motif nya sudah sangat terkenal di masyarakat yang sangat suka dengan baju batik. Seni batik dari kota Lasem ini memiliki warna merah yang sangat khusus dan juga membuat motif warna merah ini menjadi suatu hal yang sangat khas daerah Lasem adalah motif batik yang menggunakan warna merah darah ayam. Warna ini sangat khas dan diperoleh dari bahan alami yang berasal dari akar mengkudu dan juga akar jiruk yang dicampur dengan air daerah Lasem yang memiliki kandungan mineral yang sangat khusus. Warna batik merah ini sangat khas bahkan warna ini tidak dapat ditiru oleh zat warna yang menggunakan bahan kimia. Warna merah batik Lasem ini telah diakui sebagai warna merah yang sangat khas dan tidak dapat ditiru oleh daerah lain yang membuat kain motif baju batik dengan warna merah ini sangat diburu oleh para pengusaha batik dari berbagai penjuru kota. Seni batik yang khas dari daerah ini telah terbukti sangat disukai oleh masyarakat banyak dan berbagai motif batik yang dibuat dan diciptakan oleh para seniman batik di daerah ini terus dicari dan di koleksi oleh berbagai kalangan masyarakat.
Masyarakat kota Tegal adalah kota yang juga memiliki industri baju batik yang cukup baik. Jika kita kategori kan motif batik di kota ini dapat dibagi menjadi dua golongan baju batik yaitu motif batik klasik dan juga motif batik Pengembangan. Motif batik klasik di kota Tegal ini juga masih dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu Motif batik irengan atau motif batik Bangjo. Motif batik Irengan adalah motif yang sering diberi warna coklat kemudian warna biru dan juga warna motif batik hitam. Untuk permukaan kain batik kita akan menemukan gambar pola yang disebut dengan motif batik cempaka putih, motif batik cempaka mulya, motif batik sawat candra, motif batik kawung endog, motif batik udan liris, motif baju batik kecubung, motif kopi pecah dan berbagai macam motif batik klasik lainnya. Sementara kategori kedua dalam motif batik klasik di kota Tegal ini adalah motif bangjo. Motif ini diberi nama sesuai dengan warna baju batik yang dipakai yaitu warna merah, kuning dan juga hijau, selain itu ada juga warna coklat dan juga warna biru. Motif baju batik yang menggunakan motif batik bangjo beberapa diantaranya bernama motif batik semut runtung, motif baju batik beras mawur, motif tumbar bolong, motif batik tambangan dan motif baju batik wadas gempal. Kategori utama lain dari baju batik di kota Tegal ini selain motif batik klasik adalah motif batik Pengembangan. Motif batik ini adalah motif batik klasik dari Tegal yang kemudian diberi tambahan dan dikembangkan menjadi motif baru dengan menambahkan berbagai macam motif batik dari daerah lain. Motif batik pengembangan ini walau menggunakan unsur motif dari wilayah lain, namun tetap mempertahankan bentuk motif yang asli dari kota ini dan tetap menjaga berbagai pakem yang berlaku dan menggunakan motif baju batik yang memiliki nuansa flora dan memperlihatkan bentuk fauna. Beberapa nama motif batik yang masuk dalam kategori batik pengembangan dalah motif baju batik kembang kerta, motif batik kawung ece, dan berbagai macam motif baju batik pengembangan lainnya yang dibuat oleh masyarakat Tegal.
|