Motif batik Tionghoa yang memiliki pola sangat khas dan cukup terkenal pada masa nya adalah motif bati Djawa Hokokai. Motif batik ini mengangkat tema kebudayaan masyarakat Jepang yang dapat terlihat pada warna maupun ragam hias pada baju batik nya. Motif batik ini dibuat pada masa penjajahan Jepang dan juga terkenal pada masa itu. Batik Djawa Hokokai ini dibuat dengan pola pagi sore yaitu pada satu lembar kain batik terdapat dua macam ragam hias batik pada kedua sisi kain nya. Pola dan motif batik Djawa Hokokai ini disusun dengan menggunakan motif batik yang ide nya berasal dari kebudayaan masyarakat Jepang seperti bunga sakura, motif batik bunga seruni, motif batik burung merak dan juga pola kupu-kupu yang juga banyak kita jumpai pada kain batik lainnya. Batik pola Djawa Hokokai ini juga memilih untuk menggunakan warna yang disukai oleh orang Jepang. Ragam hias dan juga motif batik yang dibuat oleh masyarakat Tionghoa ini pada umumnya memiliki makna simbolis yang berasal dari bentuk khas motif batik tersebut. Motif batik dengan budaya Tionghoa ini pada umumnya dapat kita jumpai di buat di daerah pesisir pantai seperti di wilayah Cirebon, wilayah Pekalongan, kemudian ada juga di daerah Lasem, Demak dan juga di daerah Kudus. Batik dengan pola Tionghoa yang paling terkenal adalah motif batik yang dibuat oleh Oey Soe Tjoen yang berada di daerah Kedungwuni Pekalongan. Motif batik ini merupakan batik yang sangat terkenal karena keindahannya pada masa itu. Batik dengan pola yang menggunakan budaya Tionghoa ini pertama kali muncul karena kebiasaan pemakaian busana para penduduk di daerah pelabuhan yang menggunakan batik dan kemudian di ikuti oleh para pendatang yang kemudian menjadi penduduk tetap ini. Pada wanita pada masa itu mengunakan kain batik sementara untuk kaum pria menggunakan celana dengan bahan kain batik. Kain batik dengan pola khas budaya Cina pada masa tersebut memiliki kualitas yang sangat batik. Motif baju batik yang dibuat oleh mereka memiliki pola yang lebih dimensional. Hal ini disebabkan karena penggunaan jenis warna yang berbeda ketebalan nya antara warna satu dengan warna lainnya, kemudian dengan pola isen yang rumit serta pola cecek yang ditata dengan cara disusun.