Para pengikut pangeran Diponegoro yang menetap di daerah Pekalongan ini lah yang kemudian mengembangkan usaha baju batik di sekitar pantai Pekalongan. Batik tumbuh pesat di daerah Buawaran, Pekajangan dan Wonopringgo.
Baju batik Pekalongan menjadi sangat khas karena topang sepenuhnya pada ratusan pengusaha kecil, bukan pada segelintir pengusaha modal besar. Sejak berpuluh tahun lampau hingga sekarang sebagian besar proses produksi batik Pekalongan dikerjakan di rumah rumah. Akibatnya, baju batik Pekalongan menyatu erat dengan kehidupan masyarakat Pekalongan yang kini terbagi dalam dua wilayah administratif yakni kota Pekalongan dan kabupaten Pekalongan, Jawa tengah.
Keistimewaan batik Pekalongan adalah, para pembatik selalu mengikuti perkembangan zaman. Misalnya pada waktu penjajahan Jepang, maka lahirlah batik dengan nama ‘Batik Jawa Hokokai”, yaitu batik dengan motif dan warna mirip dengan kimono Jepang. Pada umumnya batik Jawa Hokokai ini merupakan motif padi sore.
Sementara itu baju batik pesisir Pekalongan memiliki corak dan komposisi warna yang lebih kaya, corak batik biasanya disesuaikan degan keadaan daerahnya. Seperti baju batik pesisir Pekalongan, simbolisasi motif nya pun bernuansa pesisir. Misalnya motif bunga laut dan binatang laut. Lain halnya dengan baju Batik Jawa yang dominan dengan motif garis, kotak kotak dan konstruksi geometri lainnya. Walau bentuk tangkai, bunga da hewan juga masih mendominasi. Corak baju batik di daerah ini banyak dipengaruhi oleh kultur Demak yang kental dengan Islam dan juga kultur para pedagang yang datang.
Baju batik Pekalongan menjadi sangat khas karena topang sepenuhnya pada ratusan pengusaha kecil, bukan pada segelintir pengusaha modal besar. Sejak berpuluh tahun lampau hingga sekarang sebagian besar proses produksi batik Pekalongan dikerjakan di rumah rumah. Akibatnya, baju batik Pekalongan menyatu erat dengan kehidupan masyarakat Pekalongan yang kini terbagi dalam dua wilayah administratif yakni kota Pekalongan dan kabupaten Pekalongan, Jawa tengah.
Keistimewaan batik Pekalongan adalah, para pembatik selalu mengikuti perkembangan zaman. Misalnya pada waktu penjajahan Jepang, maka lahirlah batik dengan nama ‘Batik Jawa Hokokai”, yaitu batik dengan motif dan warna mirip dengan kimono Jepang. Pada umumnya batik Jawa Hokokai ini merupakan motif padi sore.
Sementara itu baju batik pesisir Pekalongan memiliki corak dan komposisi warna yang lebih kaya, corak batik biasanya disesuaikan degan keadaan daerahnya. Seperti baju batik pesisir Pekalongan, simbolisasi motif nya pun bernuansa pesisir. Misalnya motif bunga laut dan binatang laut. Lain halnya dengan baju Batik Jawa yang dominan dengan motif garis, kotak kotak dan konstruksi geometri lainnya. Walau bentuk tangkai, bunga da hewan juga masih mendominasi. Corak baju batik di daerah ini banyak dipengaruhi oleh kultur Demak yang kental dengan Islam dan juga kultur para pedagang yang datang.